28.9.15

Jayakarta, Jacatra, dan Jakarta

Lahir di Jakarta, sekolah di Jakarta, besar di Jakarta, nyari nafkah di Jakarta, nikahnya juga di Jakarta, hidup dengan keluarga baru di Jakarta, pokoknya semuanya serba di Jakarta lah. Pas ditanyain sama orang luar Jakarta tentang Jakarta. Kira-kira begini ceritanya.

Orang luar         : Mas, bisa diceritain asal muasal kota Jakarta dan sejarah terbentuknya kota Jakarta..?
Orang Jakarta   : Asalnya dari pelabuhan kecil bernama Sunda Kelapa, trus ada tentara yang portugis dateng ke pelabuhan itu, nah tentara portugis itu tiba-tiba disambut sama tentara dari Demak yang dipimpin oleh panglima yang bernama Fatahillah. Akhirnya kalah deh tentara Portugis nya.
Orang luar         : Trus setelah kalah gimana lagi..?
Orang Jakarta    : Nah nama pelabuhan Sunda Kelapa nya diganti sama nama Jayakarta, yang artinya "Kemenangan".
Orang luar         : Kok sekarang namanya "Jakarta"...? Kenapa gak dinamain "Jayakarta" aja..? Trus "Jakarta" itu sendiri artinya apa..?
Orang Jakarta   : Au ah gelap... 
Orang luar         : #*)&(^@)(&^684#

Sewaktu penulis masih sekolah dasar (SD), di ajarkan kalau Nama (lebih tepatnya "Kata") Jakarta berasal dari Jepang. Jadi begini ceritanya, emang bener kalau setelah pelabuhan Sunda Kelapa direbut oleh tentara Demak, namanya diganti menjadi Jayakarta. Trus dateng Belanda, namanya di ganti menjadi Batavia. Ratusan tahun kemudian dateng bangsa Jepang, namanya diganti menjadi Jakarta (karena katanya semua yang nama-nama berbau eropa harus diganti ke bahasa lokal). Benarkah nama Jakarta itu berasal dari Jepang..??

Semula penulis masih meng-iyakan aja ajaran dari guru SD, istilahnya manut aja. Sewaktu penulis duduk di kelas 6 SD, mulai agak ragu juga dengan ajaran guru SD, ah tapi yang namanya anak SD waktu itu harus patuh sama omongan guru, karena kalau tidak patuh, nilainya bisa jelek. Di buku pelajaran sejarah SD sampai SMA juga tidak pernah dijelaskan asal muasal kata Jakarta (Note : Penulis masuk SD tahun 1992 dan lulus SMA tahun 2004, dari semua buku sejarah yang terbit di jaman tersebut, tidak dijelaskan asal muasal kata Jakarta). 

Sunda kelapa tempo dulu..??

Kalau jaman sekarang kan lebih enak, maksudnya lebih mudah dalam mencari sumber informasi. Misalnya kalau gak yakin dengan Statement/ajaran Guru, kita bisa searching di Google untuk membuktikan keabsahannya. Nah kalau ada yang berbeda dengan bahan yang kita temukan lewat google, dengan modal keberanian dan keyakinan, kita bisa bawa bahan tersebut untuk berdebat dengan guru. Kalau jaman dulu (sebelum era-nya search engine) kita mesti cari di ensiklopedia lah, beli buku tapi beda penerbit lah, cari di koran lah, cari di majalah lah. Kalau di itung-itung yang ada malah buang waktu dan uang.

Oke sekarang balik lagi ke kata "Jakarta" yang (kata guru saya dulu) berasal dari Jepang. Ketika penulis memasuki dunia Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP atau SMP), mulai mencari-cari bukti ajaran guru SD tersebut. Dimulai dengan meliat dulu nama-nama kota di jepang. Trus kalau di perhatikan ternyata nama kota yang memiliki huruf konsonan mati tidaklah banyak, umumnya huruf konsonan di dampingi oleh huruf vokal (a,i,u,e,o). Contoh : Nagoya, Hiroshima, Kumamoto, Okayama, Okinawa, dll. Sedangkan contoh kota yang terdapat huruf konsonan mati antara lain : Tokyo, Sendai, Tenri, Sanjo, dll. Tapi yang memiliki huruf mati "R" (JakaRta), penulis belum menemukan. Andaikata diantara pembaca blog ini ada yang bisa mengusai bahasa Jepang, mungkin bisa memberikan contoh kosakata Jepang yang terdapat huruf "R" mati.

 Ketika penulis memasuki dunia kampus, pernah membaca sebuah artikel di internet, lalu tertarik pada sebuah kata yang tertulis "Jacatra". Kok tulisannya begitu..? apa pelesetan dari nama Jakarta..? atau ada makna lain..? itu dari bahasa negara mana..? Berbagai rasa penasaran timbul, tapi masih belum punya keinginan untuk cari tahu lebih lanjut. Tapi kali ini penulis punya keinginan mencari tahu, hanya mengandalkan data yang diambil dari internet aja.

Dalam buku yang berjudul "Sejarah Perkembangan Kota Jakarta" (2000), disebutkan bahwa J.P Coen (Gubernur Jendral Hindia Belanda 1619-1629) menyebut Pangeran Jayakarta dengan "Koning van Jacatra" yang artinya "Raja Jakatra". Menurut Raden Manaf dalam bukunya yang berjudul "Sejarah Pangeran Jayakarta Jatinegara Kaum", bahwa bukan hanya belanda yang menyebut "Raja Jacatra", tetapi Inggris juga menyebutnya dalam sebutan Regent van Jacatra atau King of Jacatra

Tapi dalam situs e-jacatra.com, bahwa yang Cornelis de Houtman (orang Belanda yang pertama kali datang ke Indonesia, 27 Juni 1596)  yang menyebut Pangeran Jayakarta dengan sebutan "Koning van Jacatra". Tapi kalau dilihat dari sejarahnya (sumber wikipedia), Cornelis de Houtman pertama kali datang ke Indonesia itu singgahnya di Banten lalu berlayar ke Madura, jadi tidak singgah di Sunda Kelapa. Memang sih waktu itu daerah Jayakarta dibawah kekuasaan Banten, tapi pangeran Jayakarta mempunyai wilayah kekuasaan di Jayakarta dan sekitarnya. Lalu dalam sejarah dikisahkan bahwa Pangeran Jayakarta berkuasa pada awal abad - 17, berarti sekitar 1601 ke atas. Sedangkan Cornelis de Houtman datang ke Banten pada 1596, berarti kalau tanggal segitu Pangeran Jayakarta belum menjadi penguasa di Daerah Jayakarta.

Adalagi sumber yang menyebutkan bahwa Jakarta berasal dari kata Wong Jakerta, kata itu ditemukan berasal dari Surat-surat Sultan Banten dan Kitab Sajarah Banten, lalu seorang epigrafi Belanda yang bernama Van Der Tuuk menemukan kata Jakerta dalam Piagam (Dokumen) dari Banten. Penulis masih mikir tentang tulisan yang berada di Surat, Kitab, dan Piagam tersebut. Kira-kira di tulisnya menggunakan huruf apa ya..? 

Karena kalau di tulis memakai alfabet romawi (seperti sekarang ini), apakah mereka pada waktu itu sudah mengusai huruf-huruf dan cara baca nya..? Biasanya kalau kerajaan Islam memakai huruf-huruf Arab, dan kalau kerajaan Hindu menggunakan huruf-huruf palawa.

Julukan Raja Jacatra itu salah satunya mempunyai arti sebagai tuan tanah, nah bangsa Belanda dan Inggris melakukan sewa-menyewa lahan di sekitaran pelabuhan. Mulanya Belanda menyewa lahan sebagai Gudang Rempah dan Kantor, lama-kelamaan membangun benteng. Balik lagi ke kata "Jakarta", lalu yang paling benar itu sumbernya darimana..? Berasal dari Demak kah..? dari Banten kah..? atau dari Belanda kah..? Wu Allahu 'alam bishowab.


Yang pasti, ketika Batavia direbut oleh Jepang pada tahun 1945. Namanya diganti, bukan Batavia lagi, melainkan JAKARTA, jadi Jakarta bukan dari bahasa Jepang. Tapi kenapa gak dinamain Jayakarta aja ya..??



 Peta Batavia tempo dulu..??





Tidak ada komentar:

Posting Komentar